Dalam masyarakat Hindu Bali terdapat berbagai upacara, salah satu kegiatan upacara tersebut adalah Otonan. Otonan sendiri mengandung pengertian sebagai hari kelahiran berdasarkan wuku kalender Hindu Bali. Upacara Otonan ini biasanya diadakan bersamaan dengan Sapta Wara, Panca Wara dan wuku yang sama.Upacara ini bertujuan untuk menebus kesalahan-kesalahan dan keburukan-keburukan yang terdahulu, sehingga dalam kehidupan sekarang mencapai kehidupan yang lebih sempurna.
Upacara Otonan mempunyai perbedaan dengan peringatan hari ulang tahun kelahiran biasa yang sering diperingati orang pada umumnya, dalam peringatan ulang tahun yang sering dilakukan pada umumnya menggunakan perhitungan tanggal dan bulan saja, sebagai contoh seseorang yang lahir tanggal 06 Juni, maka peringatan hari ulang tahunnya diperingati setiap tanggal 06 Juni pada tahun berikutnya (12 bulan kalender masehi). Sedangkan Otonan dirayakan berdasarkan wuku yaitu setiap 6 bulan (210 hari), contoh seseorang lahir pada hari Selasa, maka Otonan akan diperingati pada hari yang sama yaitu hari Selasa juga yang datangnya setiap 6 bulan sekali, dengan kata lain Otonan merupakan hari kelahiran yang dihitung dan diperingati bukan tanggal lahirnya yang diperingati.
Upacara Otonan dilaksanakan pertama kali saat usia bayi berumur 210 hari. Otonan ini biasanya dipimpin oleh seorang Pendeta, Pemangku atau orang yang dituakan dalam keluarga.
Adapun tata cara pelaksaan upacara Otonan ini adalah :
1. Pendeta melakukan pemujaan untuk memohon kesaksian terhadap Hyang Widhi dengan segala keagungannya.
2. Melakukan pemujaan terhadap Siwa Raditya (Suryastawa).
3. Melakukan penghormatan kepada leluhur.
4. Melakukan pemujaan saat melaksanakan potong rambut.
5. Melakukan pemujaaan saat Otonan dan bersembahyang.
( BabadBali )
Semua rangkaian pelaksaan upacara ini diadakan di rumah dan akan terus dilakukan selama masih hidupnya. Biasanya upacara Otonan ini saat pertama kali dilakukan dengan meriah, selanjut nya dilaksanakan dengan sederhana. Untuk potong rambut hanya dilakukan sekali saja pada saat pertama yang berguna untuk membersihkan kotoran pada kulit kepala. BilaOtonan ini bertepatan dengan purnama akan dilaksanakan upacara yang lebih meriah.
Upacara Otonan bermakna sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Hyang Widhi atas berkah dan rahmat yang diberikan Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar